Pengertian Mikrofon
Mikrofon
(bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah
energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon
merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia.
Mikrofondipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat
bantu dengar, danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah
mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon
yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada
alatbantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon
sangat pentingpada masa awal perkembangan telepon. Pada awal
penemuannya, mikrofon digunakanpada telepon, kemudian seiring
berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar radio hingga ke
berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat penting
pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat
mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon
digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu
dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada
dasarnyamikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah
menjadi lebihkeras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih
hati-hati. Hal inidilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan
mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang
digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang ingin dicuplik,
misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang lainnya
dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live
music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
Microphone: Prinsip Kerja
Prinsip
kerja dari microphone menjelaskan tipe transducer yang berada didalam
microphone tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat
mengubahenergi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya
dengan microphone,transducer mengubah energi akustik (suara) mernjadi
energi listrik. Menurutcara kerjanya, ada banyak tipe microphone,
seperti: dynamic, condenser, ribbon,crystal, carbon, dsb. Namun, ada
dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu:dynamic dan condenser.
Dynamic
microphone menggunakandiafragma/voice coil/susunan magnet yang
berfungsi sebagai generator/pembangkitsinyal listrik yang di-drive oleh
suara yang masuk. Gelombang suara menabrak sebuah
membran plastiktipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut
bergetar. Sebuah kumparankawat kecil (voice coil) ditempelkan pada
bagian belakang diafragma dansama-sama ikut bergetar juga ketika
diafragma bergetar. Voice coil dikelilingioleh medan magnet yang
tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil. Pergerakanvoice coil di
medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.
Dynamic
mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis.Di
samping itu, dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur
yangesktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup
tinggi tanpaoverload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan
sensitivitas dari dynamic micterbatas, khususnya pada frekuensi tinggi.
Dynamic mic merupakan tipe yangsangat umum digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk di dalam sound systemgereja. Dynamic mic tidak dapat
dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangisensitivitasnya.
Condenser
microphone bekerja berdasarkandiafragma/susunan backplate yang mesti
tercatu oleh listrik membentuksound-sensitive capacitor. Gelombangsuara
yang masuk ke microphone menggetarkan komponen diafragma ini.
Diafragmaditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini
membentuk kapasitoryang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki
kemampuan untuk menyimpanmuatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut
terisi muatan, medan listrikterbentuk di antara diafragma dan backplate,
yang besarnya proporsionalterhadap ruang (space) yang terbentuk
diantaranya. Variasi dari lebar spaceantara diafragma dan backplate
terjadi karena pergerakan diafragma relatifterhadap backplate sebagai
akibat dari adanya tekanan suara yang mengenaidiafragma. Hal ini
menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yangmasuk ke
condenser microphone.
Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan
muatanlistrik. Terkait dengan hal tersebut,ada tipe condenser mic yang
memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakansumber catu daya
eksternal untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catudaya
eksternal yang digunakan dapat berasal dari baterai, atau dari
“phantom”power (sebuah metode untuk memberikan daya kepada microphone
melalui kabel mictersebut, dayanya berasal dari mixer).
Jika
dibandingkan terhadap dynamic mic,condenser mic lebih kompleks dan
lebih mahal. Condenser dapat dibuat dengansensitivitas yang lebih tinggi
dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth,lebih natural, khususnya
pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah
untuk mencapai respon frekuensi flat danmemiliki range frekuensi yang
lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan daridynamic mic adalah
condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyakmengurangi
kinerjanya.
Keputusan
untuk menggunakan condenser atau dynamic mic bagaimanapun diambil tidak
hanya berdasarkan sumber suara, tetapi berdasarkanphysical setting juga.
Praktisnya,penggunaan microphone harus memperhatikan
untuk acara apa dan dimana mictersebut akan digunakan. Di samping itu,
apakah diinginkan hasil dengankualitas suara yang sangat tinggi atau
tidak.
0 komentar:
Posting Komentar